Desa tua dan angker penduduk – penduduknya bermuka pucat duduk di pinggir jalan seperti mayat hidup yang keluar dari kuburannya untuk memangsa manusia, mungkin cerita itu mengambar sebuah synopsis film horor yang tayang di serial tv maupun yang di putar di bioskop-bioskop kesayangan anda, tapi sangat beda dengan desa Keramat yang terdapat di Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu ini.
Desa Keramat di Kilo mayoritas penduduknya beragama Islam dan mata pencaharian mereka kesehariannya bertani. Suasana di desa Keramat tidak se-horor namanya, pantai-pantai indah berpasir putih menjulur di tepian semenanjung Sanggar, desanya dikelilingi oleh ladang jagung nan hijau membuat otak segar siapapun yang mengunjunginya.
Nama desa Keramat sendiri di ambil dari nama makam-makam kuno yang terdapat di desa tersebut, sebuah makam menghadap utara dapat dipastikan sebuah makam agama Islam. Makam kuno itu memakai nisan dari batu kali tanpa ada keterangan di nisan, juga di lingkari dengn batu kali yang tersusun rapi, penduduk lokal menamainya kuburan keramat.
Penduduk desa Keramat Seperti halnya masyarakat Indonesia pada umumnya yang tidak jauh dari Mistis dan alam gaib, banyak cerita-cerita gaib dan mistis yang berhubungan dengan desa Keramat, pernah di ceritakan oleh Bapak Ismail waktu di Kilo mengenai mitos desa pada saat musuh melihat sebuah desa yang ramai pada waktu perang tahun 1940-an, dimana saat itu posisi kapal laut perang Belanda melewati desa Keramat di pantai Kilo, mereka melihat keramaian dan cahaya lampu yang sangat meriah, Belanda mengira bahwa itu adalah musuh kemudian mereka membom bardir desa tersebut, setelah pagi hari Belanda memeriksa desa tempat yang mereka bom bardir tadi dan ternyata apa yang mereka temukan hanyalah sebuah lahan kosong.
Di desa juga terdapat sebuah meriam tua yang terletak di dalam lahan ladang jagung warga, saat tim Exbi mencari keberadaan meriam tersebut mengalami kerumitan karena sudah di tutupi oleh jagung. Akhirnya meriam tersebut berhasil ditemukan di bantu oleh dua anak penduduk desa Keramat.
Ukuran meriam kuno kurang lebih satu setengah meter dengan moncong di depan kecil dan di pantat meriam terdapat pengait, di perkirakan meriam tersebut berasal dari peninggalan Portugis karena biasanya meriam belanda tidak mempunyai pengait pada pantat meriam hanya sebuah bola bundar, kemungkinan meriam tersebut di gunakan pada abad 19.
Dari cerita warga mengenai meriam kuno pernah di pindahkan ke kantor Camat Kilo untuk di simpan disana, setelh dipindahkan dari desa Keramat sesuatu hal terjadi pada beberapa warga jatuh sakit, sehingga warga memnghubungkan bahwa sakit tersebut dikarenakan meriam kuno di pindahkan. Wargapun menemui pihak yang memindahkan meriam tersebut meminta untuk membawa dan menyimpan kembali pada posisinya semula di desa Keramat, alhasil beberapa orang yang jatuh sakit tadi setelah meriam di pindahkan mereka kembali sembuh, hal yang terjadi itu hanya Yang Maha Kuasa yang tahu dari mitos meriam tersebut.
Makam kuno di desa keramat |
wow.. bima itu keren dan unik2 :D
BalasHapus