Misi Senyap Kapal Abraham Crijnssen di Sumbawa

Invasi jepang tahun 1942 di Indonesia berhasil menguasai seluruh pulau Jawa dan pada tanggal 8 Maret Surabaya berhasil direbut, seluruh sekutu termasuk Belanda meninggalkan pulau Jawa akibat pemberitaan yang kurang akurat mengenai kekuatan pasukan Jepang yang mencapai 250.000 pasukan, sedangkan kekuatannya hanya sepersepuluh dari kekuatan pasukan yang dikabarkan oleh mata-mata sekutu.

Foto Kapal HNLMS Abraham Crijnssen di tutupi ranting dan dedaunan seperti Pulau Tropi (Sumber : wikipedia)

Seluruh armada perang Belanda di instruksikan menuju Australia, lalu sebuah kapal penyapu ranjau bernama HNLMS Abraham Crijnssen jauh hari pada tanggal 6 Maret 1942 sudah meninggalkan Surabaya menuju Australia. Kekuatan angkatan udara jepang yang sudah menguasai seluruh perairan jawa kala itu membuat kekhawatiran Belanda sehingga kapal Abraham Crijnssen mengubah badan kapalnya dengan kamuflase yang tampak seperti sebuah pulau tropis.

Sebuah informasi mengatakan bahwa Pulau Sumbawa belum tersentuh oleh Jepang, setelah semua kapal di cat hijau dan menempelkan ranting dan dedauna hijau pada kapal Abraham Crijnssen tepat pukul 21.30 mereka dengan jumlah 47 awak kapal yang di kepalai oleh Letnan Van Miert, dengan surat perintah sangat rahasia untuk menuju Pulau Sumbawa.

Dari catatan laporan perjalanan Abraham Cirjnssen, Minggu 8 Maret 1942 mereka tiba di Sumbawa Besar dengan senyap tanpa sepengetahuan dari masyarakat lokal. Sekitaran utara pulau kangean sepanjang hari mereka mengganti ranting-ranting pohon dan daun yang sudah mulai layu untuk menutupi kapal. Jam 18.45 kapal mengitari sekitaran Tanjung Sarokaya untuk memantau situasi Sumbawa, kemudian jam 23.00 kapal mengitari seluruh teluk dengan kamuflase pulau dan mengisi air bersih.

Senin 9 Maret, sudah dua hari mereka diatas kapal, lalu meluncurkan sebuah sekoci dengan di lengkapi senjata untuk memantau keadaan di daratan, dan menghubungi Sultan Sumbawa dari instruksi yang dikirimkan.

Kemudian dari informasi Sultan beserta pengurus KPM bahwa ada pergerakan pasukan udara Jepang di sekitaran Alas menuju barat. Kemudian masuk laporan terbaru pada pukul 15.30 sore bahwa Sumbawa bersih dari pasukan Jepang.

Selasa 13 Maret kapal mempersiapkan berbagai kebutuhan dan air bersih serta mengganti kamuflase untuk menuju ke Australia. Setelah mendapatkan informasi tersebut dan tiga hari bertahan di Sumbawa dengan misi senyap untuk menghindari Jepang. Kemudian Abraham Cirjnssen melanjutkan perjalanan mereka untuk melarikan diri dari Jepang dengan rute yang sangat berbahaya menuju Australia.

Oleh : Fahrurizki